Nama : mela sukmawati
Npm : 14211405
Kelas : 3ea18
1. Berfikir Deduktif
a.
Jelaskan
Definisi Silogisme Kategorial, hipotesis dan alternative serta berikan
masing-masing contohnya.
b.
Jelaskan
Definisi Entimen dan berikan contohnya
Jawab:
·
Silogisme Kategorial adalah
silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang
mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi
premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis
yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut
adalah term penengah (middle term).
Contohnya
:
Semua
tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor)
Akasia
adalah tumbuhan (premis minor).
Akasia
membutuhkan air (Konklusi) .
Semua
makhluk hidup membutuhkan makan
Hewan
adalah makhluk hidup
Hewan
membutuhkan makan
Semua
siswa sma mengenakan seragam
Tito
siswa sma
Tito
mengenakan seragam
Semua
hewan buas tinggal dihutan
Singa
adalah hewan buas
Singa
tinggal dihutan
·
Silogisme Hipotesis adalah jenis
silogisme yang terdiri atas premis mayor yang bersifat hipotesis ,dan premis
minornya bersifat katagorial . Silogisme Hipotesis ini dapat dibedakan menjadi
4 macam , yaiu : Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian
antecedent.
Contoh
:
Jika
tidak ada udara, makhluk hidup akan mati.
Udara
tidak ada.
Jadi,
Makhluk hidup akan mati.
Jika
tidak ada udara, makhluk hidup akan mati
Makhluk
hidup itu mati
Makhluk
hidup itu tidak mendapat udara.
Silogisme
hipotesis yang premis minornya mengingkari antecedent
Contoh
:
Jika
pembuatan karya tulis ilmiah belum di persiapkan dari sekarang, maka hasil
tidak akan maksimal pembuatan karya ilmiah telah di persiapkan maka hasil akan
maksimal.
Silogisme
hipotesis yang premis minornya mengingkari konsekuen.
Contoh
:
Bila
presiden Mubarak tidak turun , Para demonstran akan turun ke jalan
Para
demonstran akan turun ke jalan
Jadi
presiden Mubarak tidak turun.
·
Silogisme alternatif adalah
silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi
alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh:
Nenek
Sumi berada di Bandung.
Jadi,
Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
·
Entimem
Silogisme
ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun
lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.
Contoh
entimen:
Dia
menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
Anda
telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
2. Berfikir Induktif
a.
Jelaskan
definisi Generalisasi serta sebutkan 2 jenis generalisasi.
b.
Jelaskan
definisi analogi
c.
Berikan
contoh paragraph sebab-akibat, akibat-sebab.
Jawab
:
a.
Generalisasi
adalah suatu penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individu untuk
menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena
tadi.
Jenis Jenis Generalisasi :
·
Loncatan Induktif : Paragraf Generalisasi yang bentuknya loncatan induktif tetap
bertolak dari beberapa fakta namun fakta yang ada belum bisa mencerminkan
seluruh fenomena yang terjadi. Tapi fakta itu dianggap mewakili sebuah
persoalan. Generalisasi jenis ini sangatlah lemah karena dasar faktanya belum
bisa mencerminkan seluruh fenomena.
·
Tanpa Loncatan Induktif: Berbeda dengan Loncatan Induktif
yang langsung menarik kesimpulan walaupun fakta yang ada belum bisa
mencerminkan fenomena secara keseluruhan, Paragraf Generalisasi yang berbentuk
Tanpa Loncatan Induktif memberikan cukup banyak fakta dan lengkap
sehingga bisa mewakili keseluruhan. Paragraf ini sangat baik karena
kebenarannya dapat dipercaya karena menggunakan fakta yang lengkap.
b.
Analogi adalah adalah penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang
banyak menandung persamaan. Dengan kesamaan tersebut dapatlah ditarik
kesimpulannya. Paragraf analogi ini merupakan bagian paragraf induktif.
Analogi
induktif yaitu proses dari penalaran dari satu fenomena menuju fenomena
lain yang sejenis kemudian disimpulkan bahwa apa yang terjadi pada fenomena
yang pertama akan terjadi juga pada fenomena yang lain. Demikian pengertian
analogi jika kita hendak memformulasikan dalam suatu batasan.
c. Contoh sebab-akibat:
Budi
adalah anak yang baik. Ia suka membantu orang tua kapanpun. Kebiasaan menabung,belajar, dan
suka menolong sudah ia lakukan sejak masih kecil. Sekarang di sudah tumbuh menjadi
seorang pemuda yang siap menjalani hidup. Akibat kebiasaan lamanya ia sudah
siap menghadapi berbagai masalah yang datang silih berganti.
Contoh akibat-sebab:
Bencana banjir banyak terjadi dimana-mana sekarang.
Bencana banjir tidak hanya melanda daerah dataran rendah yang memang sudah
menjadi langganan banjir, namun beberapa daerah di dataran tinggi juga dilanda
musibah banjir. Kira-kira 20 tahun yang lalu, Bandung termasuk wilayah yang
ebas banjir. Namun apa yang terjadi sekarang? setiap musim hujan tiba dan
terjadi hujan deras dalam beberapa jam, sudah bisa dipastikan banyak wilayah di
Bandung yang tergenang banjir. Begitu juga dengan beberapa wilayah di Sulawesi
yang akhir-akhir ini dilanda banjir bandang. Padahal Sulawesi termasuk wilayah
dengan jumlah hutan yang tidak bisa dibilang sedikit. Pembalakan hutan secara
liar, pembangunan wilayah yang tidak memperhatikan sistem drainase merupakan
dua penyebab utama bencana banjir yang banyak terjadi belakangan ini.
Sumber :